Siapa Aku dan Apa Talentaku


Siapa Aku dan Apa Talentaku


Setiap orang itu unik dalam banyak hal. Salah satunya dalam hal bakat atau talenta. Menemukan dan mengembangkan talenta dengan baik sangat mendukung kesuksesan hidup seseorang.

Talenta seseorang sering kali dianggap sesuatu yang tersembunyi buat orang yang memilikinya. Sebenarnya, bukan karena bakat yang terpendam atau tersembunyi, melainkan karena kita belum menyadari manfaatnya.

Agar dapat menemukan talenta maka jadilah diri sendiri. Meniru gaya dan karakter orang lain sah-sah saja, karena bisa memberi inspirasi atau ransangan bagi Anda untuk mengembangkan potensi Anda sendiri. Namun jangan sampai Anda mencoba menjadi sama persis seperti orang yang Anda kagumi tersebut. Talenta tersembunyi tak akan muncul kalau kita memaksakan diri untuk menyamai standar orang lain.

Untuk mengasah talenta butuh pembelajaran dan pemahaman, terutama terhadap potensi diri. Namun mengasah talenta memang kadang harus melalui proses panjang. Kita bahkan perlu dengan kesadaran penuh untuk terus memprogram kegiatan kita agar mendukung terasahnya talenta.

Talenta berkaitan dengan pertanyaan “Siapakah Saya” dan kemampuan apa yang dimiliki untuk dapat melakukan suatu pekerjaan dengan baik. Agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, mulailah melakukan observasi untuk mengenal diri sebagai langkah awal menggali talenta diri.

Lontarkan pertanyaan, misalnya, “Apa yang saya sukai?”, “Orang seperti apakah saya?”, “Apa sih yang jadi minat saya?”, atau “Jenis pekerjaan apa yang sulit saya kerjakan?”. Berdialog dengan diri sendiri dapat mebentuk self awareness yang meliputi kemampuan memahami mood dan emosi diri, termasuk menilai diri dan tidak mudah menyalahkan orang lain.

Untuk memudahkan observasi diri, ingat-ingat dan catatlah setiap keberhasilan yang pernah dicapai, keterampilan yang dimiliki, dan sifat-sifat diri.  Lalu pertahankanlah kebrhasilan, keterampilan, dan sifat-sifat positif itu sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja Anda.

Selamat Mencoba!

(Disadur dari Kompas, 3 May 2006, hal 44 dan dengan perubahan seperlunya)

2 Komentar

  1. ika ariesta wahyuni said,

    keren juga pak tulisannya

Tinggalkan komentar